Dua bulan yang
lalu terlewati ketika ku sapa keadaan di tetangga sebelah. Sungguh luar biasa
memang jauh dari kata terlalu buruk, itu yang terlintas di benakku. Keanehan
dan ketidak dugaanku langsung menghampiri diri ini tanpa hentinya. Kenapa bisa
seperti ini? Beda sekali dengan keadaan yang aku ketahui disini saat ini, di tempat
ku.
Pertanyaan
pasti ada di benak kalian semua bukan?, apa yang di maksud oleh ku saat ini,
apa yang akan dikemukakan. Kalau memang ada yang sudah terlintas di benaknya
serasi dengan benak ku kalian memang luar biasa. Ya bermula ketika saya terbang
tentunya naik pesawat, ke salah satu negara tetangga kita yaitu malaysia.
Dua maret lalu,
tepatnya di tahun ini aku mengunjungi sebuah negara tetangga kita yaitu negeri
jiran atau biasa disebut malaysia suatu negara yang terkenal dengan
upin-ipnnya. Dari sejak itu kusadari arti dari sebuah kata progresif dalam
menghasilkan karya. Dalam hal ini bukan karya berupa buku ataupun cipta lagu
dan sebagainya.
Progresif
disini ku artikan sebagai sifat yang hampir dimiliki oleh setiap warga
malaysia, kenapa karena itu tercermin di lingkungan sekitarnya dan pola
kehidupannya. Ketika ku mendarat pertama kalinya di KLIA atau Kualalumpur
International Airport begitu menakjubkan pemandangan yang ku lihat. Bandara
yang dikelilingi oleh pohon sawit yang berjejer rapih dengan sentuhan warna
yang hijau pekat tersebut, menjadikan momen pendaratan yang sangat sayang untuk
dilewatkan memang.
Tidak hanya itu
ke kagumanku pada malaysia yang memiliki kebun yang rapih hijau akan tetapi
ketika sampai di bandarapun lebih membuatku kaget terbelalak lagi, mengapa
tidak kebersihan yang hampir tak ku lihat samapah satupun membuat ku sangat
malu. Karena nyatanya kadang ku masih membuang sampah sembarangan meskipun hal
itu jarang kulakukan.
Tak kira hal
itu sudah sewajarnya karena memang itu bandara pantas saja terlihat rapi dan
bersih, namun persepsiku ternyata dihajar dengan sekali pandangan mataku. Masyaallah
sungguh enak dipandang memang lagi-lagi di tempat umumpun bebas dari namanya
sampah meskipun ada itu hanyalah sebatas daun kering yang jatuh ke tanah
menyatu dengan rumput nan hijau.
Tak hanya
masalah kebersihan yang menandakan kebersihan pula kebanyakan manusia disana
dalam pola kehidupannya, namun ada hal lain yang bisa dijadikan contoh
sekaligus membuatku terbelalak dengan wajah yang terlihat kaku seketika. Apakah
salah satunya, peraturan dan tata tertib disana ternyata bukan sekedar pajangan
dan sebuah hal yang tertulis dan secara lisan untuk diingat, namun juga
merupakan pedoman mereka dalam bersikap disiplin guna meraih keberhasilan. Dan
nyata saja terwujudlah keberhasilan mereka selama ini atas kerjanya yang
mengutamakan kedisiplinan. Dalam hal ini seperti peraturan lalu lintas, yang
memang lebih gila dari pada kita tentunya, namun hal itu bukan menjadi momok
yang harus ditakuti oleh mereka melainkan untuk dikerjakan dengan penuh tulus
dan disiplin. Nyata saja semua itu menghasilkan keberhasilan yaitu terciptanya
lalu lintas yang baik dan tertib.
Tak pernah ku
lihat dan ku dengar orang yang mengendarai kendaraannya dengan tergesa-gesa sehingga
melewati lampu merah atau bahkan melanggar aturan lalu lintas lainnya. Contoh
kecil saja yang harus kita terapkan pada diri sendiri dengan penuh disiplin dan
ketulusan hati ialah bersabar dalam mengendarai kendaraan ketika lampu lalu
lintas sudah menghijau mereka dengan sabar berjalan tanpa mengeluarkan suara
klakson kendaraannya maupun sampai keluar suara dari mulutnya. Jadi yang
kulihat saat itu mereka berjalan dengan santai dan tidak berisik mengeluarkan
suara apapun, kecuali mungkin suara kendaraannya.
Peristiwa
langka itu ku kira hanya sebatas berlaku di daerah tertentu saja seperti kuala
lumpur namun, nyatanya tidak kawan. Lantas persepsiku kedua kalinya dihajar
lagi dengan bukti kenyataan yang ada dan membuatku tidak bisa berkata-kata
melainkan kata “wah”. Entah mungkin bagi sebagian orang yang mempunyai
pengalaman lebih dariku mungkin akan berspekulasi bahwa aku terlalu
berlebih-lebihan ataukah orang desa yang tidak pernah melihat hal seperti ini,
tapi memang itulah yang kurasakan saat itu. Ingin rasanya ku adopsi rasa
kedisiplinan disana dan ku bawa pulang.
Karena ku kira
hal itu hanya terjadi di kota saja nyatanya di daerah lainpun demikian seperti
malaka, dan bahkan daerah yang terbilang jauh dari peradaban seperti perbatasan
malaysia dan thailand. Ada hal lain lagi
yang membuatku ingin sekali balik ke tempatku semula dan bercerita pada
mereka bahwa ternyata ada negara yang seperti ini dan itu. Tidak hanya
peraturan mengenai lalu lintas saja, akan tetapi peraturan tentang para imigran
pun sangatlah baik disana seperti halnya malaysia sangat perhatian terhadap
masalah narkoba dan perjualan manusia untuk itu, dalam pengecopan paspor disana
lumayan ribet namun sangat bermanfaat guna terciptanya keamanan warga tentunya.
Satu hal lagi
yang membuatku lagi-lagi berpikir, kenyatan disana yang memang seperti kita
terdiri dari beberapa agama maupun keturunan. Seperti dalam agama islam, hindu,
budha, kristen dan sebagainya yang di huni oleh orang yang berketurunan melayu,
china, india dan sebagainya. Namun, yang membuatku heran hampir dakwah islam
bertebar di tempat manapun tanpa adanya perbandingan agama, namun dalam hal ini
menurutku islam lebih berkembang baik di sana. Hal ini terbukti dengan
banyaknya tempat peribadatan bagi umat islam seperti yang biasa mereka sebut
dengan kata surau.
Dan peristiwa
yang membuatku gila lagi ialah begitu indahnya islam disan dengan adanya
peristiwa ketika pada hari itu tat kala ialah hari jumat siang aku dan
rombongan tentunya sedang berjalan menaiki bus atau bas biasa mereka sebut itu,
alhasil ada satu kejadian yang mebuat kami di dalam bus itu berisik dengan
gumamannya tentang hal itu, kenapa tidak hal itu sangatlah patut di gumamkan
karena kita lupa bahwa hari itu memang jadwal untuk shalat jumat dan apa yang
kami lihat sekaligus kaget ialah barisan mobil mewah yang berjejer dengan
penghuni yang meninggalkan mobil mewahnya untuk shalat jumat pada saat itu.
Tidak mengerti itu yang ada di pikiranku kenapa bisa sampai melebar ke luar
jalan memangnya tidak ada tempat parkir apa, namun ternyata hal itu di
akibatkan karena tempat parkir yang tidak bisa menampung semua jamaah, karena
memang saking banyaknya.
Itulah kisahku
mengenai arti dari sebuah kedisiplinan yang menghasilkan progresif untuk
kemajuan negaranya yang dilakukan oleh warganya dan nyatanya itu tidak nihil
melainkan menghasilkan keberhasilan yang kini dinikmati oleh setiap manusia
yang ada di sana dengan efek memanjakan mata, serta membuat mereka betah
lama-lama di sana salah satunya ya aku ini.
Satu hal yang
patut di tarik intisarinya ialah bahwa dalam hal ini mereka benar-benar
menerapkan ajaran agama mereka tentang kebaikan yang tentunya menumbuhkan rasa
progresif dalam berkarya nyata. Dalam kali ini progresif dalam berkarya tidak
langsung menghasilkan sebuah mahakarya akan tetapi dari hal kecil terlebih
dahulu yaitu dari masing-masing individu dalam merubah pola hidup yang lebih
disiplin guna menghasilkan keprogresifan untuk menghasilkan sebuah keberhasilan
dari karyanya sendiri yang nyata dilakukan seperti buang sampah pada tempatnya
jika dilakukan dengan disiplin maka akan menghasilkan karya yang berhasil
seperti bersihnya lingkungan kita, menaati peraturan dan tata tertib secara
tulus dan ikhlas dan lain sebagainya.
Patut kita
contoh memang hal-hal yang berbau kemajuan tersebut dengan karya nyata berupa
kedisiplinan dalam menjalankan peraturan maupun tata tertib yang sekiranya
dapat membantu kita lebih maju ke arah yang lebih baik apalagi untuk bangsa dan
negara maupun agama. Itulah pengalamanku yang ku bagikan lewat coretan
sederhanaku ini bahwa dalam menumbuhkan sifat progresif untuk kemajuan dan
menghasilkan generasi emas kita hendaknya di mulai dengan diri sendiri yang
disiplin terhadap semua hal, agar kelak semua makhluk terutama manusia dapat
menjadi khalifah sekaligus menjadi penerus yang brilian untuk ke depannya nanti
terutama penerus-penerus bangsa yang lain.

Silahkan berkomentar dengan sopan dan beradab :D
ConversionConversion EmoticonEmoticon