Teori Kepribadian George A. Kelly



TEORI KEPRIBADIAN GEORGE KELLY








MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Psikologi Kepribadian Kelas Bimbingan dan Konseling  Islam

Oleh:
Endang Santika                       15220048
Emi Aulia Arsyadah               15220050

Dosen Pengampu: Slamet, S.Ag, M.Si
NIP: 19691214 199803 1 002

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil’aalaamiin. Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan sehat yang tak terhingga sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa juga shalawat serta salam kami curahkan kepada Nabi kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Dalam makalah ini  yang berjudul “TEORI KEPRIBADIAN GEORGE KELLY”, kami membuatnya berdasarkan dari berbagai referensi yang berkaitan dengan mata kuliah Psikologi Konseling. Semoga makalah yang kami tulis ini dapat bermanfaat untuk semua dan dapat menambah wawasan bagi kita semua pada khususnya bagi para pembaca.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, kami sangat menyadari dalam makalah ini masih banyak sekali kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi perbaikan makalah ini menuju yang lebih baik.


Yogyakarta, 10 Mei 2016


Penulis



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... ....... 2           
DAFTAR ISI................................................................................................... ....... 3
BAB I      PENDAHULUAN.......................................................................... ....... 4
A.    Latar Belakang............................................................................................. 4
B.     Rumusan Masalah................................................................................. ....... 5
C.     Tujuan Penulisan................................................................................... ....... 5

BAB II.............................................................................     PEMBAHASAN.........             6

A.    Biografi George A. Kelly............................................................................ 6
B.     Konsep Teori Kepribadian George A. Kelly............................................... 8
1.      Struktur................................................................................................. 8
2.      Konstruk dan Konsekuensi Interpersonalnya..................................... 10
3.      Tipe dan Siste, Konstruk..................................................................... 11
4.      Pandangan Kelly tentang Manusia..................................................... 14
C.     Pertumbuhan dan Perkembangan.............................................................. 15
D.    Aplikasi Teori George A. Kelly................................................................ 17
1.      REP..................................................................................................... 17
2.      Perkembangan Abnormal.................................................................... 18
E.     Kritik Teori Kepribadian George Kelly.................................................... 21

BAB III   PENUTUP....................................................................................... ..... 22

A.    Kesimpulan........................................................................................... ..... 22
B.     Saran.......................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 23






BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Kepribadian merupakan suatu yang ada pada diri individu. Baik sifat kebiasaan atau sebagainya yang menjadi pembeda dari individu satu dengan yang lainnya atau bisa disebut dengan yang menjadi ciri khas suatu individu. Defenisi dari kepribadian itu sendiri berbeda-beda versi yang diungkapkan oleh setiap para ahli kepribadian. Karena, mereka dalam mendefenisikan kepribadian tersebut tidak lepas dari biasnya baik latar belakang hidupnya seperti apa maupun ideologinya.
Contoh saja teori kepribadian yang dikemukakan oleh George Kelly, yaitu atau disebut dengan teori Konstruk Personal. Teori konstruk personal dari George Kelly tidak sama dengan teori kepribadian lainnya. Sebelumnya, teori ini disebut dengan teori kognitif, teori perilaku, teori eksistensial dan teori fenomenologi. Akan tetapi, teori ini bukanlah teori-teori seperti yang disebutkan  di atas. Mungkin yang lebih tepat untuk menyebut teori ini adalah istilah “metateori”, atau teori mengenai teori-teori. Menurut kelly, semua orang (termasuk yang membuat teori kepribadian) mengantisipasi suatu peristiwa melalui makna atau interpretasi yang mereka letakkan pada peristiwa tersebut (Stevens & Walker, 2002).
Makna atau interpretasi ini disebut dengan Konstruk. Manusia hidup di dunia nyata, tetapi perilaku mereka dibentuk oleh interpretasi atau konstruksi mereka mengenai dunia yang terus meluas secara bertahap. Mereka memandang dunia dalam cara mereka sendiri, dan setiap konstruksi bersikap terbuka untuk revisi atau perubahan. Manusia tidak selalu merupakan korban dari keadaan, karena konstruksi alternatif selalu tersedia. Kelly menyebut posisi filosofis ini sebagai alternativisme konstruktif.
Alternativisme konstruktif memiliki implikasi dalam teori konstruk personal Kelly, suatu teori yang diekspresikan dalam satu asumsi dasar dan sebelas konsekuensi pendukung. Asumsi dasarnnya adalah bahwa manusia selalu aktif dan aktivitas mereka diarahkan oleh cara mereka mengantisipasi kejadian.[1]

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas penulis akan menjelaskan tulisan ini melalui beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.        Bagaimana Biografi George Kelly?
2.        Bagaimana Teori Kepribadian Menurut George Kelly?
3.        Apa Kritik dari Teori Kepribadian George Kelly?

C.  Tujuan Penulisan
Berdasarkan dari uraian rumusan masalah diatas dapat dilihat bahwa tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk Mengetahui dan Memahami Biografi fdari George Kelly.
2.      Untuk Mengetahui dan Memahami Bagaimana Teori Kepribadian George Kelly.
3.      Untuk Mengetahui dan Memahami Kritik dari Teori Kepribadian George Kelly.










BAB II
PEMBAHASAN


A.  Biografi George Kelly
George Alexander Kelly dilahirkan pada 28 April 1905, disebuah pertanian dekat Perth, Kansas, suatu kota yang hampir tidak diketahui orang, 35 mil di bagian selatan dari Wichita. George adalah satu-satunya anak dari Elfleda M. Kelly, seorang mantan guru, dan Theodore V. Kelly, yang sebelumnya adalah pendeta Presbiterian. Pada saat Kelly dilahirkan, ayahnya berhenti menjadi pendeta untuk menjadi seorang petani di Kansas. Kedua orang tuanya sangat berpendidikan, dan keduanya telah membantu pendidikan formal anak mereka, sebuah keadaan yang sangat beruntung bagi Kelly karena riwayat bersekolah Kelly cenderung tidak dapat diandalkan.
Saat Kelly berusia 4 tahun, keluarganya pindah ke bagia timur Colorado, tempat ayahnya mengambil resiko untuk berinvestasi pada beberapa tanah bebas terakhir di negara bagian tersebut. Saat berada di Colorado, Kelly datang kesekolah dengan jadwal yang tidak pasti, kadang hanya sekali dalam berminggu- minggu.
Kurangnya persediaan air, mendorong keluarga tersebut untuk kembali ke Kansas, dan di sana Kelly mengikuti empat sekolah menengah yang berbeda dalam kurun waktu empat tahun. Awalnya ia pulang pergi dari rumah ke sekolah, namun pada usia 13 tahun, ia dikirim untuk bersekolah di Wichita. Sejak saat itu, ia lebih banyak menetap jauh dari rumah. Setelah kelulusannya, ia menghabiskan 3 tahun di Friends University di Wichita dan 1 tahun di Park College di Parkville, Missouri. Kedua sekolah tersebut mempunyai afiliasi keagamaan, yang menjelaskan kenapa banyak dari tulisan-tulisan  Kelly di kemudian hari dibubuhi rujukan dari Alkitab.
Kelly merupakan seorang yang memiliki banyak minat yang berbeda-beda. Gelar sarjananya adalah pada bidang fisika dan matematika, namun ia jua merupakan anggota tim debat kampus yang menjadikannya sangat memperhatikan masalah sosial. Minat tersebut mengantarnya ke University of Kansas, dn menerima gelar master untuk jurusan sosiologi pendidikan dengan minor di hubungan kerja dan sosiologi.
Dalam beberapa tahun berikutnya, Kelly beberapa kali pindah dan memegang berbagai posisi. Pertama ia pindah ke Minneapolis dan mengajar teknik soapbox oratory (pidato yang disampaikan pada suasana informal) pada kampus khusus bagi pengelola tenaga kerja, memberi kuliah dengan teknik pidato untuk American Banker Association dan mengajarkan teknik pemerintahan untuk kelas Americanization  bagi orang-orang yang berprospek menjadi warga negara Amerika. Pada tahun 1928, ia pindah ke Sheldon, Lowa dan mengajar pada suatu kampus junior dan menjadi pelatih drama. Pada saat tinggal di Sheldon, ia bertemu dengan calon istrinya, Gladys Thompson, seorang guru bahasa inggris di sekolah yang sama. Setelah satu setengah tahun, ia kembali pindah ke Minnesota dan untuk mengajar  sesi musim panas di University of Minnesota. Kemudian ia kembali ke Wichita, untuk bekerja selama beberapa bulan sebagai insinyur aeronautika. Setelah itu, ia pindah ke University of Edinburgh di Skotlandia sebagai murid pertukaran pelajar dan menerima gelar profesor lanjutan dalam bidang pendidikan.
Dari gambaran di atas, Kelly telah banyak bereksperimen secara akademis dalam bidang pendidikan, sosiologi, ekonomi, hubungan tenaga kerja, biometri, patologi bicara dan antropologi, serta telah mengambil jurusan psikologi selama total sembilan bulan. Akan tetapi, setelah kembali dari Edinburgh, ia memulai kariernya dengan serius di bidang psikologi. Kemudia ia masuk ke University of Lowa, dan pada tahun 1931 menyelesaikan gelar Ph.D., dengan disertasi mengenai faktor umum dalam ketidakmampuan berbicara dan membaca.
Sekali lagi, Kelly kembali ke Kansas dan memulai karir akademiknya pada tahun 1931 di Fort Hays State College di Hays, Kansas dengan mengajar psikologi fisiologis. Dengan adanya fenomena Dust Bowl  dan depresi besar, ia kemudian menjadi yakin bahwa ia seharusnya mengejar sesuatu yang bersifat humanis dari pada sekadar psikologi fisiologis. Akhirnya, ia memutuskan untuk menjadi Psikoterapis, memberikan konseling pada mahasiswa dan murid sekolah menengah atas di komunitas Hays. Selaras dengan teori konstruk personalnya, Kelly menunjukkan bahwa keputusannya bukan merupakan dikte dari keadaan tetapi merupakan interprestasinya atas peristiwa, yaitu konstruksinya atas kenyataanlah yang mengubah jalan hidupnya.
Selama di Fort Hays State, Kelly mulai merumuskan suatu teori kepribadian. Akhirnya pada tahun 1955, ia menerbitkan hasil kerjanya yang paling penting,  The Psychology of Personal Constructs. Buku yang terdiri dari dua jilid ini, yang dicetak ulang pada tahun 1991, berisi keseluruhan teori kepribadian Kelly dan salah satu dari hasil kerjanya yang diterbitkan pada saat ia masih hidup.
Kelly meninggal dunia pada 6 Maret 1967, sebelum ia dapat menyelesaikan revisi dari teori konstruk personalnya. Pengalaman hidup Kelly yang bervariasi, dari lahan gandum di Kansas sampai beberapa Universitas besar di dunia, dari pendidikan sampai hubungan tenaga kerja, dari drama dan debat sampai psikologi, selalu konsisten dengan teori kepribadiannya, yang menekankan pada kemungkinan dari melakukan interpretasi peristiwa dari beberapa sudut yang memungkinkan.[2]

B.  Konsep Teori Kepribadian George Kelly
1.      Struktur
Kunci variabel struktur dari teori kepribadian Kelly adalah konstruk personal. Konstruk adalah elemen pengetahuan, konstruk adalah konsep yang digunakan untuk menginterpretasi, atau menafsirkan dunia. Menurut Kelly, setidaknya ada tiga elemen penting dalam membentuk suatu konstruk: dua dari elemen tersebut harus dirasakan memiliki satu sama lain, dan elemen yang ketiga harus berbeda dengan kedua elemen lainnya. Cara di mana dua elemen lainnya ditafsikan sama membentuk kutub persamaan (similarity pole) dari konstruk, cara di mana kedua elemen berbeda dengan ketiga membentuk kutub berlawanan (contrast pole) dari konstruk. Misalnya, mengamati dua orang menolong seseorang dan orang yang ketiga menyakiti seseorang dapat mengarah pada konstruk baik/jahat, dengan baik membentuk kutub persamaan dan jahat pada kutub berlawanan.
Kelly menekankan pentingnya mengenali bahwa suatu konstruk terdiri dari perbandingan persamaan/perbedaan. Hal ini menyatakan bahwa kita dapat memahami sifat dasar dari suatu konstruk ketika hanya menggunakan kutub persamaan atau kutub berlawanan. Kita dapat mengetahui makna konstruk bagi seseorang hingga kita mengetahui peristiwa yang diikutsertakan oleh orang tersebut menurut konstuk ini dan peristiwa yang dianggap bertentangan dengan konstruk tersebut. 
Seperti telah kita bahas, Kelly mengenali bahwa cara berpikir manusia berorientasi pada masa depan, kita menghabiskan banyak waktu untuk berpikit, membuat rencana, tentang masa depan. Proses berpikir ini juga melibatkan penggunaan konstruk persoal, manusia menggunakan konstruk, tidak hanya untuk menginterpretasikan peristiwa yang telah terjadi pada dirinya, tetapi juga untuk merencanakan kejadian di masa yang akan datang.[3]
Kelly memandang bahwa semua konstruk itu dikotomus, masing-masing mempunyai persamaan dan perbedaan. Dalam mengkonstruk peristiwa dapat digunakan konstruk dari segi kualitas dan kuantitasnya. Kelly mengukuhkan bahwa konstruk itu  tersusun dari dua kutub atau kombinasi; persamaan-perbedaan. Dengan kata lain, bahwa kita tidak dapat memahami hakikat konstruk seseorang, apabila kita hanya menggunakan kutub persamaan atau perbedaan saja. Konstruk-konstruk itu dapat dikategorikan ke dalam cara yang bervariasi, yaitu:
  1. Core (inti), konstruk dasar dari fungsi individu.
  2. Peripheral (pinggir, luar), konstruk yang dapat diubah tanpa modifikasi mendasar, serius dari konstruk inti.
  3. Permeable (dapat ditembus), konstruk yang terbuka, dapat menerima elemen-elemen yang baru.
  4. Impermeable (tak tertembus/tertutup), konstruk yang menolak elemen-elemen baru.
  5. Tight (rapat/erat), konstruk yang tidak dapat mengbauh-ubah prediksi.
  6. Loose (longgar), konstruk dimana individu mengharapkan suatu hal dalam satu waktu dan hal yang berbeda dalam kondisi yang sama.
  7. VerbaI, konstruk yang mempunyai simbol kata yang konsisten.
  8. Preverbal, konstruk dimana individu belum mempunyai simbol kata yang konsisten, konstruk ini dialami/dipelajari individu sebelum perkembangan masa bayi/masa kanak-kanak awal.
  9. Submeged (tenggelam), konstruk ini bisa jadi tidak diverbalisasikan dan individu mungkin tidak akan dapat melaporkan semua elemen yang ada pada dalam konstruk tesebut.
2.      Konstruk dan Konsekuensi Interpersonalnya
Kelly berpendapat bahwa orang mengungkapkan aspek kepribadian mereka sendiri dalam suatu konstruk yang mereka gunakan untuk menggambarkan orang lain: “seseorang tidak dapat menyebut orang lain bajingan tanpa membuat dimensi bajingan dalam kehidupannya juga”. Konstruk yang berbeda merupakan bagian kepribadian dari orang yang kita bicarakan. Perbedaan semacam ini dalam sistem konstruk memiliki konsekuensi interpersonal yang penting. Perbedaan ini sering kali memberikan konstribusi terhadap kegagalan dalam komunikasi di antara kelompok. Kesulitan dalam berkomunikasi juga dapat terjadi ketika kelompok melihat diri mereka sendiri berada pada pihak yang berlawanan dengan kelompok lainnya, gagal mengenali bahwa mereka memiliki banyak kesamaan konstruk.[4]



3.      Tipe dan Sistem Konstruk
Kelly membedakan antara dua tipe konstruk yang berbeda: verbal dan praverbal. Konstruk verbal dapat diekspresikan dalam kata-kata, sedangkan konstruk praverbal adalah salah satu yang digunakan meskipun orang tersebut tidak memiliki kata-kata untuk mengekspresikannya. Selain itu untuk membedakan antara tipe konstruk, aspek penting lainnya dari sistem teoritis Kelly menyangkut keseluruhan kumpulan konstruk pada orang. Konstruk yang digunakan oleh orang diyakini diatur sebagai bagian dari sistem. Dalam sistem konstruk personal, konstruk berbeda dalam kaitannya dengan keadaan di mana hal tersebut diaplikasikan. Intinya menurut teori konstruk personal Kelly, kepribadian dibangun atas sistem konstruknya.[5]
Teori konstruk personal dinyatakan dalam satu asumsi dasar dan dielaborasikan oleh sebelas corollaries yang menyatakan bahwa “A person’s processses are psychologically channelized by the way in which he anticipates events (Proses seseorang secara psikologis dijembatani oleh cara orang tersebut mengantisipasi peristiwa-peristiwa)”. (Kelly, 1991: 46). Terdapat kata kunci didalam kalimat tersebut; Pertama “a person’s processes are psychologically channelized” mengindikasikan bahwa manusia mengarahkan proses mereka pada suatu jalur, suatu tujuan, atau akhir. Kedua „anticipates events‟ yaitu manusia mampu mengantisipasi peristiwa, mengarahkan tindakan mereka sesuai dengan prediksi mereka atas masa depan.
Untuk menguraikan teori konstruk personalnya tersebut, secara lebih spesifik, Kelly menguraikannya ke dalam bentuk 11 corollaries/ konsekuensi yang dijadikan sebagai konsep dasar dan spesifik dalam menjelaskan isu-isu utama mengenai sistem construk. Kata corollary dalam teori personal konstruk mengacu pada ide yang terbentuk dari sesuatu yang sudah terbukti, dimana konsekuensi secara alami akan mengikuti. Ke-11 corollaries tersebut adalah sebagai berikut.
1. Construction Corollary. Tidak ada dua kejadian yang sama persis. Namun, seseorang akan menafsirkan beberapa kejadian mirip agar bisa dipahami sebagai hal yang sama. Kelly menyebut kemiripan peristiwa-peristiwa ini sebagai construction corollary. Construction corollary didefinisikan sebagai “antisipasi terhadap kejadian-kejadian dengan memahami replikasinya (perulangannya)”. Definisi ini menekankan pengertian bahwa manusia memahami atau menginterprestasikan kejadian masa depan sesuai tema atau replikasi yang terus berulang.
2. Individuality Corollary. Manusia berbeda satu sama lain dalam mengkonstruksi kejadian-kejadian yang mereka alami. Kelly menyebut perbedaan ini sebagai individuality corollary. Karena manusia memiliki gudang pengalaman yang berbeda-beda, mereka pun memahami peristiwa yang sama secara berbeda.
3. Organization Corollary. Organization corollary menekankan hubungan antara konstruk dan kondisi di mana manusia bergerak sesuai karakternya demi kenyamanan mereka dengan mengantisipasi kejadian-kejadian, sebuah sistem konstruksi yang mencakup hubungan hierarkis di antara konstruk-konstruk.
4. Dichotomy Corollary. Kelly menyatakan dichotomy corollary sebagai sistem konstruk yang tersusun dari sejumlah konstruk dikotomi. Kelly menyatakan bahwa sebuah konstruk terdiri atas proposisi ini-itu, hitam-putih, tidak ada-abu-abu. Untuk bisa membentuk sebuah konstruk, manusia harus sanggup melihat kemiripan di antara kejadian-kejadian, selain juga sanggup mempertentangkan kejadian-kejadian itu dengan kutub yang sebaliknya.
5. Choice Corollary. Jika manusia memahami kejadian dalam bentuk dikotomis, mereka akan memiliki sejumlah pilihan untuk mengikuti alternatif dan tindakan yang bisa dipertimbangkan. Hal ini oleh Kelly diberi sebutan sebagai choice corollary.
6. Range Corollar. Konsep Kelly tentang range corollary menyatakan bahwa konstruk pribadi bersifat terbatas dan tidak relevan untuk segala sesuatu. Dengan kata lain, sebuah konstruk terbatas hanya kepada jangkauan kesesuaian tertentu. Konsekuensi jangkauan mendorong Kelly untuk membedakan antara konsep dan konstruk. Konsep mencakup semua elemen yang memiliki sifat umum, menghilangkan semua elemen yang tidak memiliki sifat tersebut.
7. Experience Corollary. Dasar dari teori konstruk pribadi adalah antisipasi terhadap kejadian-kejadian. Menurut Kelly, seseorang akan memandang masa depan dan membuat tekanan-tekanan tentang apa yang akan terjadi. Kemudian, saat kejadian semakin terpahami, seseorang akan dapat membenarkan konstruk yang sudah ada atau menstruktur ulang kejadian-kejadian tersebut agar cocok dengan pengalamannya. Kelly mendefinisikan experience corollary sebagai sistem konstruk pribadi beragam sesuai cara manusia memahami secara berturut-turut replikasi kejadian-kejadian. Kelly menggunakan kata “berturut-turut” untuk menunjukkan bahwa kita memberi perhatian hanya kepada satu hal di satu waktu.
8. Modulation Corollary. Modulation corollary didefinisikan Kelly sebagai variasi dalam sistem konstruk pribadi ditentukan oleh kemampuan peresapanya, melauinya jangkauan kesesuaian varian-variannya berbeda. Konsekuensi ini mengikuti sekaligus mengembangkan konsekuensi pengalaman. Kelly mengasumsikan tataran di mana manusia merevisi konstruk-konstruk mereka terkait derajat peresapan (permeability) dari konstruk yang sudah ada.
9. Fragmentation Corollary. Meskipun Kelly mengasumsikan stabilitas atau konsistensi menyeluruh terhadap sistem konstruk pribadi namun, konsepnya tentang fragmentation corellary justru mengakibatkan ketidaksesuaian elemen-elemen tertentu.
10. Commonality Corollary. Meskipun konsekuensi pendukung yang kedua dari Kelly mengasumsikan perbedaan manusia satu sama lain namun, konsepnya tentang commonality corollary justru mengasumsikan kemiripan di antara mereka. Secara ringkas, Kelly mendefinisikannya apabila manusia menggunakan sebuah konstruksi terhadap pengalaman yang mirip dengan yang digunakan orang lain, maka proses-proses psikologis keduanya bisa dipastikan mirip juga.
11. Sociality Corollary. Konsekuensi pendukung terakhir Kelly sociality corollary yang bisa diringkas sebagai ketika manusia dapat memahami secara akurat sistem keyakinan orang lain, bisa jadi mereka juga berperan utama dalam proses-proses sosial yang melibatkan orang-orang tersebut. Karena menurut Kelly, manusia melekat kepada kelompok budaya yang sama bukan hanya karena perilaku mereka sama, atau karena mereka mengharapkan hal-hal yang sama, tetapi khususnya karena mereka memahami pengalaman dengan cara yang sama.
4.      Pandangan Kelly tentang Manusia
Kelly menggambarkan manusia sebagai seorang peneliti. Tiap-tiap individu memiliki gagasan dan teori tersendiri mengenai dunia dan individu-individu tersebut menguji hipotesis yang mereka punya serta mempraktekkan hipotesis tersebut dalam dunia nyata. Tidak masalah apakah interpretasi yang dibuat ini tepat atau malah tidak tepat, yang terpenting adalah imajinasi individu tentang realitas yang memberikan makna bagi setiap kejadian yang terjadi dalam hidup masing-masing individu. Dengan kata lain, perilaku manusia diarahkan oleh cara mereka melihat masa depan. Pandangan Kelly yang bertujuan untuk menjelaskan keyakinan individu dan pandangan dunia mereka (world view) yang membentuk dua kutub yang saling berlawanan dalam dimensi kognitif ini disebut sebagai personal world (Hall & Lindzey, 1985).[6]
Dalam Yusuf Syamsu menjelaskan bahwa Pandangan Kelly Tentang Manusia adalah:[7]
1.       Manusia adalah scientist yang mencoba untuk memprediksi dan mengontrol fenomena/tingkah laku. 
  1. Manusia itu pada dasarnya berorientasi ke masa depan.
  2. Manusia memiliki kemapuan untuk mempresentasikan atau mengkonsep lingkungan daripada hanya meresponnya.
  3. Manusia dapat mengembangkan rumusan-rumusan alternatif teoritis tentang fenomena, menafsirkan dan mengkonstruksikan lingkungannya.
  4. Kehidupan merupakan representasi atau konstrusi dari kenyataan; dan kualitas hidup manusia ditunjukkan manusia untuk menciptakan dan menciptakan kembali dirinya sendiri.
C.  Pertumbuhan dan Perkembangan
Kelly tidak pernah tegas mengenai asal-usul dari sistem konstruk. Ia mengatakan bahwa konstruk berasal dari observasi terhadap pola berulang berbagai kejadian. Namun, sedikit mengelaborasi jenis kejadian-kejadian yang mengarah pada perbedaan seperti orang-orang antara sistem konstruk yang sederhana dan kompleks. Oleh sebab itu, komentar Kellyberhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan terbatas. Ia mnekankan perkembangan konstruk praverbal pada bayidan interpretasi budaya karena mencakup proses harapan yang dipelajari. Orang-orang berada dalam kelompok budaya yang sama dalam arti bahwa mereka berbagi dengan cara-cara tertentu tentang menafsirkan kejadian dan memiliki jenis yang sama tentang harapan perilaku.[8]
Penelitian pengembangan terkait teori konstruk personal secara umum menekankan dua jenis perubahan. Pertama, eksplorasi atas peningkatan kompleksitas sistem konstruk yang berhubungan dengan usia. Kedua, eksplorasi atas perubahan-perubahan kualitatif dalam lingkungan terbentuknya konstruk dan kemampuan anak-anak untuk lebih empati atau waspada terhadap sistem sistem konstruk orang lain. Terkaitan kompleksitas sistem konstruk, terdapat bukti bahwa sebagaimana anak-anak berkembang, mereka meningkatkan jumlah dari konstruk yang tersedia untuk mereka, membuat perbedaan-perbedaan yang baik dan menunjukkan organisasi atau integrasi yang lebih hierarkis. Terkait empati, terdapat bukti  bahwa seiring perkembangannya, kesadaran tentang banyak kejadian tidak berhubungan dengan diri dan kemampuan anak-anak untuk menghargai konstruk orang lain meningkat.
Dua penelitian dilaporkan relevan dari pertanyaan faktor penentustruktur kognitif yang kompleks. Dalam satu penelitian, tingkat kompleksitas subjek ditemukan berhubungan dengan variasi latar belakang budaya yang telah digali pada masa kanak-kanak. Dalam penelitian lain, orang tua anak yang secara kognitif kompleks ditemukan lebih memungkinkan untuk memberi otonomidan tidak memungkinkan untuk bersikap otoritas dari pada orang tua anak-anak yang rendah kompleksitas kognitifnya. Sepertinya, kesempatan untuk menguji banyak kejadian dan banyak pengalaman berbeda kondusif untuk perkembangan sebuah struktur kompleks. Seseorang juga berharap untuk menemukan bahwa anak-anak yang mengalami ancaman terus-menerus dan yang jarang dari orang tua yang otoritas akan mengembangkan sistem konstruk yang mengerut dan tidak fleksibel.
Pertanyaan mengenai faktor yang menentukan konten konstruk dan kompleksitas sistem konstruk merupakan hal yang kritis. Khususnya, hal tersebut relevan dengan bidang pendidikan karena pengembangan pendidikan tampak menjadi konstruk yang kompleks, fleksibel dan adaptif. Sayangnya, Kelly sendiri membuat sedikit pernyataan dalam area ini. Teori Kelly secara sederhana tidak memperlakukan pertanyaan mengenai perkembangan sama menyeluruhnya dengan yang ideal. Secara relatif, penelitian kontemporer yang sedikit pada perkembangan kepribadian secara langsung dipandu oleh postulat teori konstruk personal.[9]

D.  Aplikasi Teori Konstruk Personal
1.      Tes Role Construct Repertory (Rep)
               Kelly mengembangkan teknik penilaiannya sendiri – Role Construct Repertoy Test (disingkat Tes Rep). Sebagai teknik penilaian, Tes Rep mungkin lebih berhubungan dengan teori kepribadian dibandingkan tes kepribadian komprehensif lain. Tes Rep ini digunakan untuk mempelajari sampai sejauh mana seseorang dapat digambarkan sebagai kompleks secara kognitif, mengindikasikan sampai sejauh mana seseorang dapat memandang dunia dalam kerangka yang terdiferensiasi. Tes Rep terdiri dari dua prosedur :
  1. Pengembangan daftar actual person (individu yang sebenarnya) yang didasarkan kepada Role Title List.
  2. Pengembangan konstruk yang didasarkan kepada perbandingan tritunggal person. Pada prosedur pertama, subjek diberikan Role Title List atau daftar peran (gambaran) yang dipercaya sebagai hal penting bagi semua orang.
  3. Proses Dinamika Kepribadian
              Dalam Yusuf, Syamsu menjelaskan bahwa Dalam proses memandang tingkah laku manusia, Kelly tidak mendasarkan pada teori tradisional tentang motivasi. Kelly tidak mengkonstruk tingkah laku (behavior) dalam istilah-istilah itu menggambarkan bahwa manusia itu kaku (inert), padahal manusia pada dasarnya adalah aktif, organisme yang hidup dan berjuang.[10]
               Dalam hal ini Kelly merumuskan suatu postulat/asumsi, bahwa “proses seseorang itu secara psikologi dijembatani oleh cara dia mengantisipasi peristiwa”. Postulat tersebut mengimplikasikan bahwa:
  1. individu menyusun/mencari prediksi,
  2. Individu mengantisipasi peristiwa,
  3. Individu menggapai masa depan melalui jendela masa kini.
               Oleh karena itu, pada intinya individu membuat prediksi dan mempertimbangkan perubahan yang lebih jauh dalam sistem sistem konstruk karena mereka mendasarkan perubahan mengarah pada prediksi yang akurat atau tidak.
2.      Perkembangan Abnormal
               Pembahasan proses ini akan lebih kompleks dengan diperkenalkannya konsep annxienty dan threat. Kelly mengartikan konsep-konsep itu sebagai berikut:
  1. Axienty (cemas) adalah suatu pengenalan bahwa peristiwa-peristiwa yang dikonfrontasiakan kepada individu terletak di luar daerah sistem konstruknya. Seseorang akan cemas ketika dalam kondisi tanpa konstruk, ketika seseorang kehilangan penguasaan struktural atas sebuah peristiwa dan ketika seseorang sistem konstruknya jatuh.
  2. Threat (ancaman) merupakan kesadaran akan ancaman terjadinya perubahan struktur konstruk dirinya. Individu merasa ancaman ketika mereka menyadari bahwa sistem konstruk mereka akan terrpengaruhi secara dramatis oleh apa yang baru saja ditemukan.  Kondisi ini merupakan batasan antara kebingungan dan kepastian, antara kecemasan dan kebosanan.
               Apa yang terjadi konsep kecemasan, ketakutan, dan ancaman menjadi signifikan karena konsep itu mengisyaratkan dimensi baru pada pandangan Kelly terhadap fungsi manusia. Akan tetapi, kecemasan dan ancaman, individu kemungkinan akan lebih memilih sistem yang terbatas ketimbang memperluas sistem mereka yang bisa menimbulkan resiko pada sistem konstruknya.
       Menurut Kelly Dalam Yusuf Syamsu, psikopatologi merupakan gangguan respons terhadap kecemasan. Psikopatologi meliputi konsep-konsep aggression, hostility, guilt, yaitu:[11]
  1. Aggression (agresi), agresi itu melibatkan elaborasi aktif bidang persepsi seseorang.  Agresi memiliki dua kutub, yaitu kutub inisiatif (penuh daya) dan kutub yang kaku (inertia).
  2. Hostility (permusuhan) melibatkan usaha yang berkesinambungan untuk memaksa bukti-bukti yang valid dari yang lain. Holistility digunakan untuk melindungi sistem konstruk tempat individu mencoba untuk membuat orang lain berbuat dengan cara yang sesuai dengan harapannya (bertindak).
  3. Gulty (rasa bersalah) diartikan sebagai kesadaran mengusir pribadi dari struktur inti. Guilty merupakan pembuangan psikologis (pengasingan psikis) dari struktur inti not morally wrong.
       Bagi Kelly, psikopatologi didefinisikan dalam kerangka fungsi sistem konstruk yang terganggu. Senada dengan hal tersebut, perilaku abnormal mengandung upaya mempertahankan sistem konstruk lama meskipun prediksi tidak benar atau ketidakvalidan terus berulang. Selainitu juga, Kelly mendefinisikan psipatologi sebagi gangguan dalam menggunakan sistem konstruk terhadap peristiwa-peristiwa. Gangguan dapat diartikan sebagai konstruk pribadi yang digunakan secara berulang-ulang karena perasaan dendam/benci yang tidak valid. Sedang gangguan psikologis adalah gangguan yang melibatkan anxienti dan usaha individu yang diulang untuk membangun kembali perasaan, sehingga mampu mengantisipasi peristiwa-peristiwa.
       Psikopatologi itu merupakan respon yang tidak sehat terhadap anxienty. Bentuk-bentuk respon itu adalah sebagai berikut:
  1. Construktion (menegangkan), yaitu cenderung ditemukan pada orang yang mengalami depresi, orang yang sangat terbatas interesnya, yang sangat sempit atensinya terhadap hal-hal yang lebih kecil, juga yang sempit persepsinya untuk mengurangi ketidak kecocokan terhadap hal-hal yang berlawanan.
  2. Dilation (memuai/meperlebar), yaitu yang memperlebar persepsinya. Sering ditemukan pada perilaku orang yang mengalami manic (kegemaran berlebih-lebihan).
  3. Exessively Impermeable, yaitu orang yang kaku, sempit cara berpikirnya atau menutup diri, menolak rangsang dari orang lain, dan bersifat komplusif.
     Oleh karena itu, yang mendasar bagi pandangan psikopatologi Kelly adalah upaya orang untuk menghindari kecemasan (pengalaman di mana sistem konstruk seseorang tidak dapat diterapkan kepada peristiwa) dan untuk menghindari ancaman (kesadaran akan perubahan komprehensif segara dalam sistem konstruk).
       Perubahan positif yang dibahas oleh Kelly dalam kerangka perkembangan sistem konstruk yang lebih baik. Karena gangguan disebabkan pengguanaan terusmenerus sistem konstruk yang invalid, maka psikoterapi dianggap sebagai proses membantu klien meningkatkan prediksi mereka.
       Kelly mengembangkan teknik untuk mengembangkan sistem konstruk yang disebut fixe role therapy atau terapi peran tetap berasumsi bahwa secara psikologis individu adalah apa yang mereka representasikan dari diri mereka dan individu adalah apa-apa yang mereka lakukan. Fixe role therapy mendorong klien untuk mempresentasikan diri mereka dengan cara yang baru, berperilaku dengan cara yang baru, menerjemahkan diri dengan cara baru, dan dengan demikian menajdi sosok yang baru.




E.  Kritik Teori Kepribadian George Kelly
Dalam setiap teori kepribadian terdapat kekurangan dan kelebihan berikut ini akan membahas kekurangan atau kritikan terhadap teori Kelly, yaitu sebagai berikut:[12]
1.      Teorinya hanya dapat diaplikasikan pada orang-orang tertentu seperti mahasiswa, karena beliau menghabiskan kariernya sebagian besar dengan bekerja sama dengan mahasiswa.
2.      Ia tidak berusaha untuk memperjelas pengalaman masa kecil (seperti yang dilakukan oleh Freud) serta mengenai kedewasaan dan usia tua (seperti yang dilakukan oleh Erickson). Bagi Kelly, manusia hidup hanya pada masa sekarang, dengan tetap mengawasi masa depan. Pandangan ini walaupun optimistik tidak mampu menjelaskan pengaruh perkembangan dan budaya pada kepribadian.
3.      Teori Kelly tidak terlalu terbuka untuk dapat diverifikasi atau dikaji ulang.
  1. Teori tersebut mengabaikan beberpa bidang penting seperti emosi dan motivasi.
  2. Terlepas dari pandangan Kelly bahwa teori hadir untuk direvormulasikan dan ditolak, tidak seorang pun yang telah menformulasikan perkembangan teoritis baru dalam teori konstruk personal sejak 1955.
  3. Teori tersebut masih berada di luar riset utama berkaitan dengan psikologi kognitif kepribadian. Banyak pendekatan yang mengakui konstribusi Kelly tetapi yang melakukan penelitian melalui jalur independen.[13]






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Menurut teori konstruk personal Kelly, kepribadian individu dibangun atas sistem konstruknya. Orang menggunakan konstruk untuk menginterpretasikan dunianya dan mengantisipasi peristiwa. Oleh karena itu, konstruk yang diinginkan oleh seseorang mendefinisikan dunianya. Orang pada dasarnya berbeda dengan orang lainnya dalam konstruk yang mereka gunakan dan dalam pengaturandi antara  konstruk pada keseluruhan sistem pengetahuan.
B.     Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah yang telah kami buat ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk mencapai kesempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pelajaran kepada kita semua. Aamiin..














DAFTAR PUSTAKA


Feist, Jess dkk. 2010. Teori Kepribadian Edisi 7 Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Cervone, Daniel dkk. 2012. Kepribadian: Teori dan Penelitian Edisi 10 Buku Ke-2. Jakarta: Salemba Humanika.
Pervin, Lawrence A dkk. 2010. Kepribadian: Teori dan Penelitian Edisi 9. Jakarta: Kencana.
Yusuf, Syamsu dan Nurihsan A. Juntika. 2008. Teori Kepribadia. Bandung : PT Remaja Rosdakkarya Offset.

http://nonagusti.blogspot.com/2014/04/george-kellys-theory.html diunduh pada tanggal 10 Mei 2016. Pukul 10.24.



















[1] Jess Feist dkk, Teori Kepribadian Edisi 7 Buku 2, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), hlm.286-287.
[2] Jess Feist dkk, Teori Kepribadian Edisi 7 Buku 2, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), hlm.287-289.

[3] Daniel Cervone dkk, Kepribadian: Teori dan Penelitian Edisi 10 Buku ke-2, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), hlm.180-181.
[4] Ibid., Hlm.181-182.
[5] Daniel Cervone dkk, Kepribadian: Teori dan Penelitian Edisi 10 Buku ke-2, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), hlm.183-185.

[6] Lawrence A. Pervin dkk, Psikologi Kepribadian: Teori dan Penelitian Edisi Ke-10, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.179
[7] Syamsu Yusuf dkk, Teori Kepribadian, (Bandung : PT Remaja Rosdakkarya Offset, 2008), Hlm.168.

[8] Lawrence A. Pervin dkk, Psikologi Kepribadian: Teori dan Penelitian Edisi Ke-9, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.417.
[9] Daniel Cervone dkk, Kepribadian: Teori dan Penelitian Edisi 10 Buku ke-2, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), hlm.199.
[10] Syamsu Yusuf dkk, Teori Kepribadian, (Bandung : PT Remaja Rosdakkarya Offset, 2008), Hlm.171.
[11] Syamsu Yusuf dkk, Teori Kepribadian, (Bandung : PT Remaja Rosdakkarya Offset, 2008), Hlm.176.
[12] Jess Feist dkk, Teori Kepribadian Edisi 7 Buku 2, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), hlm.312-313.
[13] http://nonagusti.blogspot.com/2014/04/george-kellys-theory.html, diunduh pada tanggal 10 Mei 2016, Pukul 10.24.
Previous
Next Post »

Silahkan berkomentar dengan sopan dan beradab :D
ConversionConversion EmoticonEmoticon