TEORI KEPRIBADIAN GEORGE KELLY
MAKALAH
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Psikologi Kepribadian Kelas Bimbingan dan Konseling Islam
Oleh:
Endang Santika 15220048
Emi Aulia Arsyadah
15220050
Dosen Pengampu: Slamet, S.Ag, M.Si
NIP: 19691214 199803 1 002
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN
KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN
KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi
rabbil’aalaamiin. Puji dan syukur kami panjatkan atas
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan sehat yang tak terhingga
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa juga shalawat serta
salam kami curahkan kepada Nabi kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
membimbing kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang seperti
sekarang ini.
Dalam
makalah ini yang berjudul “TEORI KEPRIBADIAN GEORGE KELLY”, kami
membuatnya berdasarkan dari berbagai referensi yang berkaitan dengan mata
kuliah Psikologi Konseling. Semoga makalah yang kami tulis ini dapat bermanfaat
untuk semua dan dapat menambah wawasan bagi kita semua pada khususnya bagi para
pembaca.
Demikianlah
yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
kami sangat menyadari dalam makalah ini masih banyak sekali kekurangan,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi
perbaikan makalah ini menuju yang lebih baik.
Yogyakarta,
10 Mei 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... ....... 2
DAFTAR ISI................................................................................................... ....... 3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... ....... 4
A.
Latar Belakang............................................................................................. 4
B.
Rumusan Masalah................................................................................. ....... 5
C.
Tujuan Penulisan................................................................................... ....... 5
BAB II............................................................................. PEMBAHASAN......... 6
A.
Biografi George
A. Kelly............................................................................ 6
B.
Konsep Teori
Kepribadian George A. Kelly............................................... 8
1.
Struktur................................................................................................. 8
2.
Konstruk dan
Konsekuensi Interpersonalnya..................................... 10
3.
Tipe dan Siste,
Konstruk..................................................................... 11
4.
Pandangan Kelly
tentang Manusia..................................................... 14
C.
Pertumbuhan dan
Perkembangan.............................................................. 15
D.
Aplikasi Teori
George A. Kelly................................................................ 17
1.
REP..................................................................................................... 17
2.
Perkembangan
Abnormal.................................................................... 18
E.
Kritik Teori
Kepribadian George Kelly.................................................... 21
BAB III
PENUTUP....................................................................................... ..... 22
A.
Kesimpulan........................................................................................... ..... 22
B.
Saran.......................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kepribadian merupakan suatu yang ada pada diri
individu. Baik sifat kebiasaan atau sebagainya yang menjadi pembeda dari
individu satu dengan yang lainnya atau bisa disebut dengan yang menjadi ciri
khas suatu individu. Defenisi dari kepribadian itu sendiri berbeda-beda versi
yang diungkapkan oleh setiap para ahli kepribadian. Karena, mereka dalam mendefenisikan
kepribadian tersebut tidak lepas dari biasnya baik latar belakang hidupnya
seperti apa maupun ideologinya.
Contoh saja teori kepribadian yang dikemukakan oleh
George Kelly, yaitu atau disebut dengan teori Konstruk Personal. Teori konstruk
personal dari George Kelly tidak sama dengan teori kepribadian lainnya.
Sebelumnya, teori ini disebut dengan teori kognitif, teori perilaku, teori
eksistensial dan teori fenomenologi. Akan tetapi, teori ini bukanlah
teori-teori seperti yang disebutkan di
atas. Mungkin yang lebih tepat untuk menyebut teori ini adalah istilah
“metateori”, atau teori mengenai teori-teori. Menurut kelly, semua orang
(termasuk yang membuat teori kepribadian) mengantisipasi suatu peristiwa
melalui makna atau interpretasi yang mereka letakkan pada peristiwa tersebut
(Stevens & Walker, 2002).
Makna atau interpretasi ini disebut dengan Konstruk. Manusia hidup di dunia nyata,
tetapi perilaku mereka dibentuk oleh interpretasi atau konstruksi mereka
mengenai dunia yang terus meluas secara bertahap. Mereka memandang dunia dalam
cara mereka sendiri, dan setiap konstruksi bersikap terbuka untuk revisi atau
perubahan. Manusia tidak selalu merupakan korban dari keadaan, karena
konstruksi alternatif selalu tersedia. Kelly menyebut posisi filosofis ini
sebagai alternativisme konstruktif.
Alternativisme konstruktif memiliki implikasi dalam
teori konstruk personal Kelly, suatu teori yang diekspresikan dalam satu asumsi
dasar dan sebelas konsekuensi pendukung. Asumsi dasarnnya adalah bahwa manusia
selalu aktif dan aktivitas mereka diarahkan oleh cara mereka mengantisipasi
kejadian.[1]
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang
diatas penulis akan menjelaskan tulisan ini melalui beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimana Biografi George Kelly?
2.
Bagaimana Teori Kepribadian Menurut
George Kelly?
3.
Apa Kritik dari Teori Kepribadian George
Kelly?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan dari uraian rumusan masalah
diatas dapat dilihat bahwa tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk Mengetahui
dan Memahami Biografi fdari George Kelly.
2.
Untuk Mengetahui
dan Memahami Bagaimana Teori Kepribadian George Kelly.
3.
Untuk Mengetahui
dan Memahami Kritik dari Teori Kepribadian George Kelly.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi George
Kelly
George Alexander Kelly dilahirkan pada 28 April
1905, disebuah pertanian dekat Perth, Kansas, suatu kota yang hampir tidak
diketahui orang, 35 mil di bagian selatan dari Wichita. George adalah
satu-satunya anak dari Elfleda M. Kelly, seorang mantan guru, dan Theodore V.
Kelly, yang sebelumnya adalah pendeta Presbiterian. Pada saat Kelly dilahirkan,
ayahnya berhenti menjadi pendeta untuk menjadi seorang petani di Kansas. Kedua
orang tuanya sangat berpendidikan, dan keduanya telah membantu pendidikan
formal anak mereka, sebuah keadaan yang sangat beruntung bagi Kelly karena
riwayat bersekolah Kelly cenderung tidak dapat diandalkan.
Saat Kelly berusia 4 tahun, keluarganya pindah ke
bagia timur Colorado, tempat ayahnya mengambil resiko untuk berinvestasi pada
beberapa tanah bebas terakhir di negara bagian tersebut. Saat berada di
Colorado, Kelly datang kesekolah dengan jadwal yang tidak pasti, kadang hanya
sekali dalam berminggu- minggu.
Kurangnya persediaan air, mendorong keluarga
tersebut untuk kembali ke Kansas, dan di sana Kelly mengikuti empat sekolah
menengah yang berbeda dalam kurun waktu empat tahun. Awalnya ia pulang pergi
dari rumah ke sekolah, namun pada usia 13 tahun, ia dikirim untuk bersekolah di
Wichita. Sejak saat itu, ia lebih banyak menetap jauh dari rumah. Setelah
kelulusannya, ia menghabiskan 3 tahun di Friends University di Wichita dan 1
tahun di Park College di Parkville, Missouri. Kedua sekolah tersebut mempunyai
afiliasi keagamaan, yang menjelaskan kenapa banyak dari tulisan-tulisan Kelly di kemudian hari dibubuhi rujukan dari
Alkitab.
Kelly merupakan seorang yang memiliki banyak minat
yang berbeda-beda. Gelar sarjananya adalah pada bidang fisika dan matematika,
namun ia jua merupakan anggota tim debat kampus yang menjadikannya sangat
memperhatikan masalah sosial. Minat tersebut mengantarnya ke University of
Kansas, dn menerima gelar master untuk jurusan sosiologi pendidikan dengan
minor di hubungan kerja dan sosiologi.
Dalam beberapa tahun berikutnya, Kelly beberapa kali
pindah dan memegang berbagai posisi. Pertama ia pindah ke Minneapolis dan
mengajar teknik soapbox oratory (pidato
yang disampaikan pada suasana informal) pada kampus khusus bagi pengelola
tenaga kerja, memberi kuliah dengan teknik pidato untuk American Banker Association dan mengajarkan teknik pemerintahan
untuk kelas Americanization bagi orang-orang yang berprospek menjadi
warga negara Amerika. Pada tahun 1928, ia pindah ke Sheldon, Lowa dan mengajar
pada suatu kampus junior dan menjadi pelatih drama. Pada saat tinggal di
Sheldon, ia bertemu dengan calon istrinya, Gladys Thompson, seorang guru bahasa
inggris di sekolah yang sama. Setelah satu setengah tahun, ia kembali pindah ke
Minnesota dan untuk mengajar sesi musim
panas di University of Minnesota. Kemudian ia kembali ke Wichita, untuk bekerja
selama beberapa bulan sebagai insinyur aeronautika. Setelah itu, ia pindah ke
University of Edinburgh di Skotlandia sebagai murid pertukaran pelajar dan
menerima gelar profesor lanjutan dalam bidang pendidikan.
Dari gambaran di atas, Kelly telah banyak
bereksperimen secara akademis dalam bidang pendidikan, sosiologi, ekonomi,
hubungan tenaga kerja, biometri, patologi bicara dan antropologi, serta telah
mengambil jurusan psikologi selama total sembilan bulan. Akan tetapi, setelah
kembali dari Edinburgh, ia memulai kariernya dengan serius di bidang psikologi.
Kemudia ia masuk ke University of Lowa, dan pada tahun 1931 menyelesaikan gelar
Ph.D., dengan disertasi mengenai faktor umum dalam ketidakmampuan berbicara dan
membaca.
Sekali lagi, Kelly kembali ke Kansas dan memulai
karir akademiknya pada tahun 1931 di Fort Hays State College di Hays, Kansas
dengan mengajar psikologi fisiologis. Dengan adanya fenomena Dust Bowl dan depresi besar, ia kemudian menjadi yakin
bahwa ia seharusnya mengejar sesuatu yang bersifat humanis dari pada sekadar
psikologi fisiologis. Akhirnya, ia memutuskan untuk menjadi Psikoterapis,
memberikan konseling pada mahasiswa dan murid sekolah menengah atas di
komunitas Hays. Selaras dengan teori konstruk personalnya, Kelly menunjukkan
bahwa keputusannya bukan merupakan dikte dari keadaan tetapi merupakan interprestasinya
atas peristiwa, yaitu konstruksinya atas kenyataanlah yang mengubah jalan
hidupnya.
Selama di Fort Hays State, Kelly mulai merumuskan
suatu teori kepribadian. Akhirnya pada tahun 1955, ia menerbitkan hasil
kerjanya yang paling penting, The Psychology of Personal Constructs. Buku
yang terdiri dari dua jilid ini, yang dicetak ulang pada tahun 1991, berisi
keseluruhan teori kepribadian Kelly dan salah satu dari hasil kerjanya yang
diterbitkan pada saat ia masih hidup.
Kelly meninggal dunia pada 6 Maret 1967, sebelum ia
dapat menyelesaikan revisi dari teori konstruk personalnya. Pengalaman hidup
Kelly yang bervariasi, dari lahan gandum di Kansas sampai beberapa Universitas
besar di dunia, dari pendidikan sampai hubungan tenaga kerja, dari drama dan
debat sampai psikologi, selalu konsisten dengan teori kepribadiannya, yang
menekankan pada kemungkinan dari melakukan interpretasi peristiwa dari beberapa
sudut yang memungkinkan.[2]
B. Konsep Teori
Kepribadian George Kelly
1.
Struktur
Kunci variabel struktur dari teori kepribadian Kelly
adalah konstruk personal. Konstruk adalah elemen pengetahuan, konstruk adalah
konsep yang digunakan untuk menginterpretasi, atau menafsirkan dunia. Menurut
Kelly, setidaknya ada tiga elemen penting dalam membentuk suatu konstruk: dua
dari elemen tersebut harus dirasakan memiliki satu sama lain, dan elemen yang
ketiga harus berbeda dengan kedua elemen lainnya. Cara di mana dua elemen
lainnya ditafsikan sama membentuk kutub
persamaan (similarity pole) dari
konstruk, cara di mana kedua elemen berbeda dengan ketiga membentuk kutub berlawanan (contrast pole) dari konstruk. Misalnya, mengamati dua orang
menolong seseorang dan orang yang ketiga menyakiti seseorang dapat mengarah
pada konstruk baik/jahat, dengan baik membentuk kutub persamaan dan jahat pada
kutub berlawanan.
Kelly menekankan pentingnya mengenali bahwa suatu
konstruk terdiri dari perbandingan persamaan/perbedaan. Hal ini menyatakan
bahwa kita dapat memahami sifat dasar dari suatu konstruk ketika hanya
menggunakan kutub persamaan atau kutub berlawanan. Kita dapat mengetahui makna
konstruk bagi seseorang hingga kita mengetahui peristiwa yang diikutsertakan
oleh orang tersebut menurut konstuk ini dan peristiwa yang dianggap
bertentangan dengan konstruk tersebut.
Seperti telah kita bahas, Kelly mengenali bahwa cara
berpikir manusia berorientasi pada masa depan, kita menghabiskan banyak waktu
untuk berpikit, membuat rencana, tentang masa depan. Proses berpikir ini juga
melibatkan penggunaan konstruk persoal, manusia menggunakan konstruk, tidak
hanya untuk menginterpretasikan peristiwa yang telah terjadi pada dirinya,
tetapi juga untuk merencanakan kejadian di masa yang akan datang.[3]
Kelly memandang
bahwa semua konstruk itu dikotomus, masing-masing mempunyai persamaan dan
perbedaan. Dalam mengkonstruk peristiwa dapat digunakan konstruk dari segi
kualitas dan kuantitasnya. Kelly mengukuhkan bahwa konstruk itu tersusun
dari dua kutub atau kombinasi; persamaan-perbedaan. Dengan kata lain, bahwa
kita tidak dapat memahami hakikat konstruk seseorang, apabila kita hanya
menggunakan kutub persamaan atau perbedaan saja. Konstruk-konstruk itu dapat
dikategorikan ke dalam cara yang bervariasi, yaitu:
- Core (inti), konstruk dasar dari fungsi individu.
- Peripheral (pinggir, luar), konstruk yang dapat diubah tanpa modifikasi mendasar, serius dari konstruk inti.
- Permeable (dapat ditembus), konstruk yang terbuka, dapat menerima elemen-elemen yang baru.
- Impermeable (tak tertembus/tertutup), konstruk yang menolak elemen-elemen baru.
- Tight (rapat/erat), konstruk yang tidak dapat mengbauh-ubah prediksi.
- Loose (longgar), konstruk dimana individu mengharapkan suatu hal dalam satu waktu dan hal yang berbeda dalam kondisi yang sama.
- VerbaI, konstruk yang mempunyai simbol kata yang konsisten.
- Preverbal, konstruk dimana individu belum mempunyai simbol kata yang konsisten, konstruk ini dialami/dipelajari individu sebelum perkembangan masa bayi/masa kanak-kanak awal.
- Submeged (tenggelam), konstruk ini bisa jadi tidak diverbalisasikan dan individu mungkin tidak akan dapat melaporkan semua elemen yang ada pada dalam konstruk tesebut.
2.
Konstruk dan Konsekuensi Interpersonalnya
Kelly berpendapat bahwa orang mengungkapkan aspek
kepribadian mereka sendiri dalam suatu konstruk yang mereka gunakan untuk
menggambarkan orang lain: “seseorang tidak dapat menyebut orang lain bajingan
tanpa membuat dimensi bajingan dalam kehidupannya juga”. Konstruk yang berbeda
merupakan bagian kepribadian dari orang yang kita bicarakan. Perbedaan semacam
ini dalam sistem konstruk memiliki konsekuensi interpersonal yang penting.
Perbedaan ini sering kali memberikan konstribusi terhadap kegagalan dalam
komunikasi di antara kelompok. Kesulitan dalam berkomunikasi juga dapat terjadi
ketika kelompok melihat diri mereka sendiri berada pada pihak yang berlawanan
dengan kelompok lainnya, gagal mengenali bahwa mereka memiliki banyak kesamaan
konstruk.[4]
3.
Tipe dan Sistem Konstruk
Kelly membedakan antara dua tipe konstruk yang
berbeda: verbal dan praverbal. Konstruk verbal dapat diekspresikan dalam
kata-kata, sedangkan konstruk praverbal adalah salah satu yang digunakan
meskipun orang tersebut tidak memiliki kata-kata untuk mengekspresikannya.
Selain itu untuk membedakan antara tipe konstruk, aspek penting lainnya dari
sistem teoritis Kelly menyangkut keseluruhan kumpulan konstruk pada orang. Konstruk
yang digunakan oleh orang diyakini diatur sebagai bagian dari sistem. Dalam
sistem konstruk personal, konstruk berbeda dalam kaitannya dengan keadaan di
mana hal tersebut diaplikasikan. Intinya menurut teori konstruk personal Kelly,
kepribadian dibangun atas sistem konstruknya.[5]
Teori konstruk personal
dinyatakan dalam satu asumsi dasar dan dielaborasikan oleh sebelas corollaries
yang menyatakan bahwa “A person’s processses are psychologically
channelized by the way in which he anticipates events (Proses seseorang
secara psikologis dijembatani oleh cara orang tersebut mengantisipasi
peristiwa-peristiwa)”. (Kelly, 1991: 46). Terdapat kata kunci didalam kalimat
tersebut; Pertama “a person’s processes are psychologically channelized”
mengindikasikan bahwa manusia mengarahkan proses mereka pada suatu jalur, suatu
tujuan, atau akhir. Kedua „anticipates events‟ yaitu manusia mampu
mengantisipasi peristiwa, mengarahkan tindakan mereka sesuai dengan prediksi
mereka atas masa depan.
Untuk menguraikan teori
konstruk personalnya tersebut, secara lebih spesifik, Kelly menguraikannya ke
dalam bentuk 11 corollaries/ konsekuensi yang dijadikan sebagai konsep
dasar dan spesifik dalam menjelaskan isu-isu utama mengenai sistem construk.
Kata corollary dalam teori personal konstruk mengacu pada ide yang terbentuk
dari sesuatu yang sudah terbukti, dimana konsekuensi secara alami akan mengikuti.
Ke-11 corollaries tersebut adalah sebagai berikut.
1. Construction
Corollary. Tidak ada dua kejadian yang sama persis. Namun, seseorang
akan menafsirkan beberapa kejadian mirip agar bisa dipahami sebagai hal yang
sama. Kelly menyebut kemiripan peristiwa-peristiwa ini sebagai construction
corollary. Construction corollary didefinisikan sebagai “antisipasi
terhadap kejadian-kejadian dengan memahami replikasinya (perulangannya)”.
Definisi ini menekankan pengertian bahwa manusia memahami atau
menginterprestasikan kejadian masa depan sesuai tema atau replikasi yang terus
berulang.
2. Individuality
Corollary. Manusia berbeda satu sama lain dalam mengkonstruksi
kejadian-kejadian yang mereka alami. Kelly menyebut perbedaan ini sebagai individuality
corollary. Karena manusia memiliki gudang pengalaman yang berbeda-beda,
mereka pun memahami peristiwa yang sama secara berbeda.
3. Organization
Corollary. Organization corollary menekankan hubungan antara
konstruk dan kondisi di mana manusia bergerak sesuai karakternya demi
kenyamanan mereka dengan mengantisipasi kejadian-kejadian, sebuah sistem konstruksi
yang mencakup hubungan hierarkis di antara konstruk-konstruk.
4. Dichotomy
Corollary. Kelly menyatakan dichotomy corollary sebagai sistem
konstruk yang tersusun dari sejumlah konstruk dikotomi. Kelly menyatakan bahwa
sebuah konstruk terdiri atas proposisi ini-itu, hitam-putih, tidak
ada-abu-abu. Untuk bisa membentuk sebuah konstruk, manusia harus sanggup
melihat kemiripan di antara kejadian-kejadian, selain juga sanggup
mempertentangkan kejadian-kejadian itu dengan kutub yang sebaliknya.
5. Choice
Corollary. Jika manusia memahami
kejadian dalam bentuk dikotomis, mereka akan memiliki sejumlah pilihan untuk
mengikuti alternatif dan tindakan yang bisa dipertimbangkan. Hal ini oleh Kelly
diberi sebutan sebagai choice corollary.
6. Range
Corollar. Konsep Kelly tentang range corollary menyatakan
bahwa konstruk pribadi bersifat terbatas dan tidak relevan untuk segala
sesuatu. Dengan kata lain, sebuah konstruk terbatas hanya kepada jangkauan
kesesuaian tertentu. Konsekuensi jangkauan mendorong Kelly untuk membedakan
antara konsep dan konstruk. Konsep mencakup semua elemen yang memiliki sifat
umum, menghilangkan semua elemen yang tidak memiliki sifat tersebut.
7. Experience
Corollary. Dasar dari teori
konstruk pribadi adalah antisipasi terhadap kejadian-kejadian. Menurut Kelly,
seseorang akan memandang masa depan dan membuat tekanan-tekanan tentang apa
yang akan terjadi. Kemudian, saat kejadian semakin terpahami, seseorang akan
dapat membenarkan konstruk yang sudah ada atau menstruktur ulang kejadian-kejadian
tersebut agar cocok dengan pengalamannya. Kelly mendefinisikan experience
corollary sebagai sistem konstruk pribadi beragam sesuai cara manusia
memahami secara berturut-turut replikasi kejadian-kejadian. Kelly menggunakan
kata “berturut-turut” untuk menunjukkan bahwa kita memberi perhatian hanya
kepada satu hal di satu waktu.
8. Modulation
Corollary. Modulation corollary didefinisikan Kelly
sebagai variasi dalam sistem konstruk pribadi ditentukan oleh kemampuan
peresapanya, melauinya jangkauan kesesuaian varian-variannya berbeda.
Konsekuensi ini mengikuti sekaligus mengembangkan konsekuensi pengalaman. Kelly
mengasumsikan tataran di mana manusia merevisi konstruk-konstruk mereka terkait
derajat peresapan (permeability) dari konstruk yang sudah ada.
9. Fragmentation
Corollary. Meskipun Kelly mengasumsikan stabilitas atau
konsistensi menyeluruh terhadap sistem konstruk pribadi namun, konsepnya
tentang fragmentation corellary justru mengakibatkan ketidaksesuaian
elemen-elemen tertentu.
10. Commonality
Corollary. Meskipun konsekuensi
pendukung yang kedua dari Kelly mengasumsikan perbedaan manusia satu sama lain
namun, konsepnya tentang commonality corollary justru mengasumsikan
kemiripan di antara mereka. Secara ringkas, Kelly mendefinisikannya apabila
manusia menggunakan sebuah konstruksi terhadap pengalaman yang mirip dengan
yang digunakan orang lain, maka proses-proses psikologis keduanya bisa
dipastikan mirip juga.
11. Sociality Corollary. Konsekuensi
pendukung terakhir Kelly sociality corollary yang bisa diringkas sebagai
ketika manusia dapat memahami secara akurat sistem keyakinan orang lain, bisa
jadi mereka juga berperan utama dalam proses-proses sosial yang melibatkan
orang-orang tersebut. Karena menurut Kelly, manusia melekat kepada kelompok
budaya yang sama bukan hanya karena perilaku mereka sama, atau karena mereka
mengharapkan hal-hal yang sama, tetapi khususnya karena mereka memahami pengalaman
dengan cara yang sama.
4.
Pandangan Kelly tentang Manusia
Kelly menggambarkan manusia
sebagai seorang peneliti. Tiap-tiap individu memiliki gagasan dan teori
tersendiri mengenai dunia dan individu-individu tersebut menguji hipotesis yang
mereka punya serta mempraktekkan hipotesis tersebut dalam dunia nyata. Tidak
masalah apakah interpretasi yang dibuat ini tepat atau malah tidak tepat, yang
terpenting adalah imajinasi individu tentang realitas yang memberikan makna
bagi setiap kejadian yang terjadi dalam hidup masing-masing individu. Dengan
kata lain, perilaku manusia diarahkan oleh cara mereka melihat masa depan.
Pandangan Kelly yang bertujuan untuk menjelaskan keyakinan individu dan
pandangan dunia mereka (world view) yang membentuk dua kutub yang saling
berlawanan dalam dimensi kognitif ini disebut sebagai personal world (Hall
& Lindzey, 1985).[6]
Dalam Yusuf
Syamsu menjelaskan bahwa Pandangan Kelly Tentang Manusia adalah:[7]
1.
Manusia adalah scientist yang mencoba untuk
memprediksi dan mengontrol fenomena/tingkah laku.
- Manusia itu pada dasarnya berorientasi ke masa depan.
- Manusia memiliki kemapuan untuk mempresentasikan atau mengkonsep lingkungan daripada hanya meresponnya.
- Manusia dapat mengembangkan rumusan-rumusan alternatif teoritis tentang fenomena, menafsirkan dan mengkonstruksikan lingkungannya.
- Kehidupan merupakan representasi atau konstrusi dari kenyataan; dan kualitas hidup manusia ditunjukkan manusia untuk menciptakan dan menciptakan kembali dirinya sendiri.
C. Pertumbuhan dan
Perkembangan
Kelly tidak pernah tegas mengenai asal-usul dari
sistem konstruk. Ia mengatakan bahwa konstruk berasal dari observasi terhadap
pola berulang berbagai kejadian. Namun, sedikit mengelaborasi jenis
kejadian-kejadian yang mengarah pada perbedaan seperti orang-orang antara
sistem konstruk yang sederhana dan kompleks. Oleh sebab itu, komentar
Kellyberhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan terbatas. Ia mnekankan
perkembangan konstruk praverbal pada bayidan interpretasi budaya karena
mencakup proses harapan yang dipelajari. Orang-orang berada dalam kelompok
budaya yang sama dalam arti bahwa mereka berbagi dengan cara-cara tertentu
tentang menafsirkan kejadian dan memiliki jenis yang sama tentang harapan
perilaku.[8]
Penelitian pengembangan terkait teori konstruk
personal secara umum menekankan dua jenis perubahan. Pertama, eksplorasi atas
peningkatan kompleksitas sistem konstruk yang berhubungan dengan usia. Kedua,
eksplorasi atas perubahan-perubahan kualitatif dalam lingkungan terbentuknya
konstruk dan kemampuan anak-anak untuk lebih empati atau waspada terhadap
sistem sistem konstruk orang lain. Terkaitan kompleksitas sistem konstruk,
terdapat bukti bahwa sebagaimana anak-anak berkembang, mereka meningkatkan
jumlah dari konstruk yang tersedia untuk mereka, membuat perbedaan-perbedaan
yang baik dan menunjukkan organisasi atau integrasi yang lebih hierarkis. Terkait
empati, terdapat bukti bahwa seiring
perkembangannya, kesadaran tentang banyak kejadian tidak berhubungan dengan
diri dan kemampuan anak-anak untuk menghargai konstruk orang lain meningkat.
Dua penelitian dilaporkan relevan dari pertanyaan
faktor penentustruktur kognitif yang kompleks. Dalam satu penelitian, tingkat
kompleksitas subjek ditemukan berhubungan dengan variasi latar belakang budaya
yang telah digali pada masa kanak-kanak. Dalam penelitian lain, orang tua anak
yang secara kognitif kompleks ditemukan lebih memungkinkan untuk memberi
otonomidan tidak memungkinkan untuk bersikap otoritas dari pada orang tua
anak-anak yang rendah kompleksitas kognitifnya. Sepertinya, kesempatan untuk
menguji banyak kejadian dan banyak pengalaman berbeda kondusif untuk
perkembangan sebuah struktur kompleks. Seseorang juga berharap untuk menemukan
bahwa anak-anak yang mengalami ancaman terus-menerus dan yang jarang dari orang
tua yang otoritas akan mengembangkan sistem konstruk yang mengerut dan tidak
fleksibel.
Pertanyaan mengenai faktor yang menentukan konten
konstruk dan kompleksitas sistem konstruk merupakan hal yang kritis. Khususnya,
hal tersebut relevan dengan bidang pendidikan karena pengembangan pendidikan
tampak menjadi konstruk yang kompleks, fleksibel dan adaptif. Sayangnya, Kelly
sendiri membuat sedikit pernyataan dalam area ini. Teori Kelly secara sederhana
tidak memperlakukan pertanyaan mengenai perkembangan sama menyeluruhnya dengan
yang ideal. Secara relatif, penelitian kontemporer yang sedikit pada perkembangan
kepribadian secara langsung dipandu oleh postulat teori konstruk personal.[9]
D. Aplikasi Teori
Konstruk Personal
1.
Tes Role Construct Repertory (Rep)
Kelly
mengembangkan teknik penilaiannya sendiri – Role Construct Repertoy Test (disingkat
Tes Rep). Sebagai teknik penilaian, Tes Rep mungkin lebih berhubungan dengan
teori kepribadian dibandingkan tes kepribadian komprehensif lain. Tes Rep ini
digunakan untuk mempelajari sampai sejauh mana seseorang dapat digambarkan
sebagai kompleks secara kognitif, mengindikasikan sampai sejauh mana seseorang
dapat memandang dunia dalam kerangka yang terdiferensiasi. Tes Rep terdiri dari
dua prosedur :
- Pengembangan daftar actual person (individu yang sebenarnya) yang didasarkan kepada Role Title List.
- Pengembangan konstruk yang didasarkan kepada perbandingan tritunggal person. Pada prosedur pertama, subjek diberikan Role Title List atau daftar peran (gambaran) yang dipercaya sebagai hal penting bagi semua orang.
- Proses Dinamika Kepribadian
Dalam
Yusuf, Syamsu menjelaskan bahwa Dalam proses memandang tingkah laku manusia,
Kelly tidak mendasarkan pada teori tradisional tentang motivasi. Kelly tidak
mengkonstruk tingkah laku (behavior) dalam istilah-istilah itu menggambarkan
bahwa manusia itu kaku (inert), padahal manusia pada dasarnya adalah aktif,
organisme yang hidup dan berjuang.[10]
Dalam hal ini Kelly merumuskan suatu postulat/asumsi, bahwa “proses seseorang
itu secara psikologi dijembatani oleh cara dia mengantisipasi peristiwa”.
Postulat tersebut mengimplikasikan bahwa:
- individu menyusun/mencari prediksi,
- Individu mengantisipasi peristiwa,
- Individu menggapai masa depan melalui jendela masa kini.
Oleh karena itu, pada intinya individu membuat prediksi dan mempertimbangkan
perubahan yang lebih jauh dalam sistem sistem konstruk karena mereka
mendasarkan perubahan mengarah pada prediksi yang akurat atau tidak.
2.
Perkembangan
Abnormal
Pembahasan proses ini akan lebih kompleks dengan diperkenalkannya konsep annxienty
dan threat. Kelly mengartikan konsep-konsep itu sebagai berikut:
- Axienty (cemas) adalah suatu pengenalan bahwa peristiwa-peristiwa yang dikonfrontasiakan kepada individu terletak di luar daerah sistem konstruknya. Seseorang akan cemas ketika dalam kondisi tanpa konstruk, ketika seseorang kehilangan penguasaan struktural atas sebuah peristiwa dan ketika seseorang sistem konstruknya jatuh.
- Threat (ancaman) merupakan kesadaran akan ancaman terjadinya perubahan struktur konstruk dirinya. Individu merasa ancaman ketika mereka menyadari bahwa sistem konstruk mereka akan terrpengaruhi secara dramatis oleh apa yang baru saja ditemukan. Kondisi ini merupakan batasan antara kebingungan dan kepastian, antara kecemasan dan kebosanan.
Apa yang terjadi konsep kecemasan, ketakutan, dan ancaman menjadi signifikan
karena konsep itu mengisyaratkan dimensi baru pada pandangan Kelly terhadap
fungsi manusia. Akan tetapi, kecemasan dan ancaman, individu kemungkinan akan
lebih memilih sistem yang terbatas ketimbang memperluas sistem mereka yang bisa
menimbulkan resiko pada sistem konstruknya.
Menurut Kelly Dalam Yusuf Syamsu, psikopatologi merupakan gangguan respons
terhadap kecemasan. Psikopatologi meliputi konsep-konsep aggression, hostility,
guilt, yaitu:[11]
- Aggression (agresi), agresi itu melibatkan elaborasi aktif bidang persepsi seseorang. Agresi memiliki dua kutub, yaitu kutub inisiatif (penuh daya) dan kutub yang kaku (inertia).
- Hostility (permusuhan) melibatkan usaha yang berkesinambungan untuk memaksa bukti-bukti yang valid dari yang lain. Holistility digunakan untuk melindungi sistem konstruk tempat individu mencoba untuk membuat orang lain berbuat dengan cara yang sesuai dengan harapannya (bertindak).
- Gulty (rasa bersalah) diartikan sebagai kesadaran mengusir pribadi dari struktur inti. Guilty merupakan pembuangan psikologis (pengasingan psikis) dari struktur inti not morally wrong.
Bagi Kelly, psikopatologi didefinisikan dalam kerangka fungsi sistem konstruk
yang terganggu. Senada dengan hal tersebut, perilaku abnormal mengandung upaya
mempertahankan sistem konstruk lama meskipun prediksi tidak benar atau ketidakvalidan
terus berulang. Selainitu juga, Kelly mendefinisikan psipatologi sebagi
gangguan dalam menggunakan sistem konstruk terhadap peristiwa-peristiwa.
Gangguan dapat diartikan sebagai konstruk pribadi yang digunakan secara
berulang-ulang karena perasaan dendam/benci yang tidak valid. Sedang gangguan
psikologis adalah gangguan yang melibatkan anxienti dan usaha individu
yang diulang untuk membangun kembali perasaan, sehingga mampu mengantisipasi
peristiwa-peristiwa.
Psikopatologi itu merupakan respon yang tidak sehat terhadap anxienty.
Bentuk-bentuk respon itu adalah sebagai berikut:
- Construktion (menegangkan), yaitu cenderung ditemukan pada orang yang mengalami depresi, orang yang sangat terbatas interesnya, yang sangat sempit atensinya terhadap hal-hal yang lebih kecil, juga yang sempit persepsinya untuk mengurangi ketidak kecocokan terhadap hal-hal yang berlawanan.
- Dilation (memuai/meperlebar), yaitu yang memperlebar persepsinya. Sering ditemukan pada perilaku orang yang mengalami manic (kegemaran berlebih-lebihan).
- Exessively Impermeable, yaitu orang yang kaku, sempit cara berpikirnya atau menutup diri, menolak rangsang dari orang lain, dan bersifat komplusif.
Oleh
karena itu, yang mendasar bagi pandangan psikopatologi Kelly adalah upaya orang
untuk menghindari kecemasan (pengalaman di mana sistem konstruk seseorang tidak
dapat diterapkan kepada peristiwa) dan untuk menghindari ancaman (kesadaran
akan perubahan komprehensif segara dalam sistem konstruk).
Perubahan positif
yang dibahas oleh Kelly dalam kerangka perkembangan sistem konstruk yang lebih
baik. Karena gangguan disebabkan pengguanaan terusmenerus sistem konstruk yang
invalid, maka psikoterapi dianggap sebagai proses membantu klien meningkatkan
prediksi mereka.
Kelly
mengembangkan teknik untuk mengembangkan sistem konstruk yang disebut fixe
role therapy atau terapi peran tetap berasumsi bahwa secara psikologis
individu adalah apa yang mereka representasikan dari diri mereka dan individu
adalah apa-apa yang mereka lakukan. Fixe role therapy mendorong klien
untuk mempresentasikan diri mereka dengan cara yang baru, berperilaku dengan
cara yang baru, menerjemahkan diri dengan cara baru, dan dengan demikian
menajdi sosok yang baru.
E. Kritik Teori
Kepribadian George Kelly
Dalam
setiap teori kepribadian terdapat kekurangan dan kelebihan berikut ini akan
membahas kekurangan atau kritikan terhadap teori Kelly, yaitu sebagai berikut:[12]
1.
Teorinya hanya
dapat diaplikasikan pada orang-orang tertentu seperti mahasiswa, karena beliau
menghabiskan kariernya sebagian besar dengan bekerja sama dengan mahasiswa.
2.
Ia tidak
berusaha untuk memperjelas pengalaman masa kecil (seperti yang dilakukan oleh
Freud) serta mengenai kedewasaan dan usia tua (seperti yang dilakukan oleh
Erickson). Bagi Kelly, manusia hidup hanya pada masa sekarang, dengan tetap
mengawasi masa depan. Pandangan ini walaupun optimistik tidak mampu menjelaskan
pengaruh perkembangan dan budaya pada kepribadian.
3. Teori Kelly tidak terlalu terbuka untuk dapat
diverifikasi atau dikaji ulang.
- Teori tersebut mengabaikan beberpa bidang penting seperti emosi dan motivasi.
- Terlepas dari pandangan Kelly bahwa teori hadir untuk direvormulasikan dan ditolak, tidak seorang pun yang telah menformulasikan perkembangan teoritis baru dalam teori konstruk personal sejak 1955.
- Teori tersebut masih berada di luar riset utama berkaitan dengan psikologi kognitif kepribadian. Banyak pendekatan yang mengakui konstribusi Kelly tetapi yang melakukan penelitian melalui jalur independen.[13]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Menurut teori konstruk personal Kelly, kepribadian
individu dibangun atas sistem konstruknya. Orang menggunakan konstruk untuk
menginterpretasikan dunianya dan mengantisipasi peristiwa. Oleh karena itu,
konstruk yang diinginkan oleh seseorang mendefinisikan dunianya. Orang pada
dasarnya berbeda dengan orang lainnya dalam konstruk yang mereka gunakan dan
dalam pengaturandi antara konstruk pada
keseluruhan sistem pengetahuan.
B.
Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah yang telah kami buat ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk mencapai kesempurnaan dalam pembuatan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pelajaran kepada
kita semua. Aamiin..
DAFTAR PUSTAKA
Feist, Jess dkk. 2010. Teori Kepribadian Edisi 7 Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Cervone, Daniel dkk. 2012. Kepribadian: Teori dan Penelitian Edisi 10 Buku Ke-2. Jakarta:
Salemba Humanika.
Pervin, Lawrence A dkk. 2010. Kepribadian: Teori dan Penelitian Edisi 9. Jakarta: Kencana.
Yusuf, Syamsu dan Nurihsan A. Juntika. 2008. Teori
Kepribadia. Bandung : PT Remaja Rosdakkarya Offset.
http://nonagusti.blogspot.com/2014/04/george-kellys-theory.html diunduh
pada tanggal 10 Mei 2016. Pukul 10.24.
[1] Jess Feist dkk, Teori
Kepribadian Edisi 7 Buku 2, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), hlm.286-287.
[2] Jess
Feist dkk, Teori Kepribadian Edisi 7 Buku 2, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010),
hlm.287-289.
[3] Daniel
Cervone dkk, Kepribadian: Teori dan
Penelitian Edisi 10 Buku ke-2, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012),
hlm.180-181.
[4] Ibid., Hlm.181-182.
[5] Daniel
Cervone dkk, Kepribadian: Teori dan
Penelitian Edisi 10 Buku ke-2, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012),
hlm.183-185.
[6] Lawrence
A. Pervin dkk, Psikologi Kepribadian:
Teori dan Penelitian Edisi Ke-10, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.179
[7]
Syamsu Yusuf dkk, Teori Kepribadian, (Bandung : PT Remaja
Rosdakkarya Offset, 2008), Hlm.168.
[8] Lawrence
A. Pervin dkk, Psikologi Kepribadian:
Teori dan Penelitian Edisi Ke-9, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.417.
[9] Daniel
Cervone dkk, Kepribadian: Teori dan
Penelitian Edisi 10 Buku ke-2, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), hlm.199.
[10] Syamsu Yusuf dkk,
Teori Kepribadian, (Bandung : PT Remaja Rosdakkarya Offset, 2008),
Hlm.171.
[11] Syamsu Yusuf dkk,
Teori Kepribadian, (Bandung : PT Remaja Rosdakkarya Offset, 2008),
Hlm.176.
[12] Jess
Feist dkk, Teori Kepribadian Edisi 7 Buku
2, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), hlm.312-313.
[13] http://nonagusti.blogspot.com/2014/04/george-kellys-theory.html, diunduh pada tanggal 10 Mei 2016,
Pukul 10.24.
Silahkan berkomentar dengan sopan dan beradab :D
ConversionConversion EmoticonEmoticon